My Other Blog

Monday 20 April 2015

Aku Cinta Kamu, Kamu Cinta Dia

aku cinta kamu

Fajar menyingsing di ufuk timur. Kicauan burung menemani pagi yang damai. Semilir angin sejuk menerpa kulit halus Reika. Gadis berdarah Jepang ini, senang sekali menikmati hembusan angin di pagi hari.

" Rei. " seorang laki laki tampan menghampiri Reika yang sedang meresapi sejuknya udara pagi. " Eh Dika. Ada apa nih, kok tumben kesini? " tanya Rei dengan perasaan sedikit gugup. Karna laki-laki yang disukai Reika, saat ini sedang berada dihadapannya. " Hmm jadi gini, kamu mau bantu aku gak? Please.. " tanya Dika dengan nada memohon. Tentu saja Reika tak dapat menolak permintaan orang yang disukainya. " Selagi aku bisa, aku pasti mau bantu kok. " jawab Rei dengan ramah. " Jadi gini, sebenarnya aku ..." Dika tampak ragu untuk melanjutkan kata-katanya. " Aku apa Dik? Kok kamu ragu buat ngomong? " tanya Rei yang mulai penasaran dengan tingkah aneh Dika. " Hmm mau gak besok kamu nemenin aku jogging ? "" Oh iya, mau banget dong. " Rei langsung menjawab ajakan Dika dengan spontan. " Makasih banyak, tolong kamu ajak Intan juga ya. " pinta Dika. " Iya sama-sama, oke Dik. " kata Rei sambil tersenyum manis. " Ok, besok jam tujuh pagi, aku kerumah kamu. Uhm.. aku pergi dulu ya, bye bye. " Dika lekas berlari meninggalkan Reika sambil melambaikan tangan. " Iyaa, bye bye Dika.. " sahut Rei sembari membalas lambaian tangan Dika. Rei merasa ada yang ganjal dengan tingkah Dika. Tidak biasanya dia mengajak jogging. Tapi Rei tetap merasa senang, karna dia bisa jogging bersama orang yang disukainya. Ketika teringat akan permintaan Dika, Rei lekas mengirimkan pesan singkat kepada Intan._______________________________________To: IntanSelamat Pagiii.. ^^besok jogging bareng yuk, yg ngajak Dika lohh..aku tunggu dirumah jam 06:30 yaa..Thanks._______________________________________Tak perlu menunggu waktu lama. Pesan darinya langsung dibalas oleh Intan. Rei pun segera membukanya.____________________________From : IntanPagi...Ok Rei, aku usahain tepat waktu ya ____________________________ Reika senang karna Intan bersedia untuk diajak jogging bersama Dika. Dengan perasaan berbunga-bunga, Rei kembali masuk kerumahnya. Ia tak sabar untuk bisa jogging bersama Dika.‘ Ah apa-apaan ini, seiring berjalannya waktu, perasaanku ke Dika semakin besar saja. Mungkin dalam waktu dekat ini, aku harus segera mengutarakannya. ’ fikir Rei dalam benaknya. Hari berlalu dengan cepat. Waktu yang ditunggu-tunggu oleh Rei, akhirnya datang juga. Walau sekedar jogging bareng, Reika benar-benar memperhatikan penampilannya di pagi ini. Tepat pukul 06:28, Intan tiba dirumah Rei." Hai Rei, aku gak telat kan? Hah hah hah.. " tanya Intan dengan nafas yang terengah-engah. " Gak kok, kamu malah kecepetan dua menit. Padahal joggingnya kan jam tujuh, tapi kok kamu dah ngos-ngosan dulu sih? " tanya Rei sedikit mengejek " Ah kamu ini, aku barusan dikejar-kejar anjing tau " jawab Intan dengan nada kesal. " Oh gitu ya, hahahaha. " Disaat Reika sedang asik tertawa, tibalah Dika dirumahnya. " Hai Intan. Hai Rei. Aku gak telat kan? " tanya Dika sambil memperhatikan keduanya. " Gak kok Dik. " jawab Intan sambil tersenyum, " Rei, berhenti ketawanya. Dika udah dateng nih." kata Intan sambil menepuk pundak Reika. " Eh iya maaf. Abisnya kamu lucu banget sih " kata Rei kepada Intan. " Orang dikejar anjing dibilang lucu. Capek tau " balas Intan agak kesal. " Hush, udah-udah kita langsung jogging aja yuk " ajak Dika. " Yuk " jawab Reika dan Intan secara bersamaan. Mereka bertiga pun lari kecil disekitar taman kota. Canda tawa dan kebahagian benar-benar mereka dapatkan. Khususnya Dika dan Intan, mereka berdua terlihat begitu dekat. Setelah merasa puas berlari-lari kecil selama 1 jam dikawasan taman kota, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang. Karna jalan pulang yang searah, Intan dan Dika memutuskan untuk pulang bersama. Ini merupakan hal yang membuat Dika merasa sangat bahagia. Namun tidak bagi Reika yang menyimpan rasa suka padanya." Duluan ya Rei. " pamit Intan dan Dika serempak. " Iya bye bye. Kapan-kapan kita joging bareng lagi yaa.. " kata Rei sambil melambaikan tangannya. Tiga hari setelah acara joging bareng tersebut. Rei masih saja terbayang-bayang dengan kedekatan Dika dan Intan. Karena terus diliputi rasa penasaran, Reika akhirnya memberanikan diri untuk bertanya kepada Intan lewat telepon. Reika : hallo Intan : hallo Rei, ada apa ya? Reika : uhmm jadi gini, kayaknya Dika suka sama kamu lebih dari temen deh. Intan : kamu ngomong apa sih Rei. Aku sama Dika kan cuma temenan, mana mungkin dia suka aku lebih dari temen. Reika : oh gitu. Makasih banyak ya atas waktunya. Intan : iya sama-sama. Reika : bye Intan. Intan : bye Rei. Perasaan Rei menjadi sedikit tenang berkat penjelasan dari Intan. Karena ada dorongan dari hatinya, Reika jadi ingin sekali mengutarakan perasaannya pada Dika secepatnya juga. ‘ Besok aku harus mengutarakannya ’Semalaman suntuk, Rei berusaha untuk membuat kue brownis coklat kesukaan Dika. Hingga akhirnya Reika hanya sempat tidur dua jam. Ke esokan malamnya, tepatnya pukul 19:16, Reika berdandan sangat cantik untuk pergi ke rumah Dika. Tak lupa Reika juga membawa kue brownis yang dibuatnya sendiri untuk Dika. Rei kembali meyakinkan pada dirinya, bahwa malam ini juga ia harus mengutarakan perasaannya pada Dika. Sesampainya didepan rumah Dika, Reika melihat pemandangan yang membuatnya diam terpaku. Terlihat jelas dari balik jendela yang tak tertutupi oleh korden, Dika sedang memeluk erat Intan. Air mata seketika mengalir dari mata Reika. Badan Rei terasa sangat lemas, hingga akhirnya kue brownis yang dipegangnya pun terlepas. Karena tak kuat untuk terus melihatnya, Rei segera beranjak pergi dari rumah Dika dengan berlinangan air mata. Pukul 20:38 dirumah Dika." Maaf Dik, bukannya aku gak mau nerima kamu. Tapi, ada orang lain yang mencintaimu lebih dari siapapun " Intan berusaha menolak Dika dengan halus." Ya sudahlah, aku tidak akan memaksamu. Tapi, siapa yang kamu maksud? " tanya Dika dengan raut wajah serius. " Reika Dik. Tadi sore dia ngomong sama aku, kalo dia itu cinta banget sama kamu. " jawab Intan sambil beranjak keluar dari rumah Dika. " Hah?! Rei? " Dika merasa sangat bersalah atas ketidak pekaannya pada Rei. Intan pergi meninggalkan Dika yang masih diam terpaku ditempat. Delapan menit kemudian, Dika beranjak untuk menutup pintu rumahnya yang terbuka. Namun, betapa terkejutnya Dika saat melihat ada brownis kesukaannya didepan pintu. " Siapa yang menaruhnya? " Dika lekas memungutnya, dan kembali masuk kedalam rumah. Dika membuka kotak brownisnya, dan menemukan selembar kertas. __________________________________________________________________________from: Reika Hay Dik, aku bikin sendiri lohh.. Aku bikin nih brownis semaleman suntuk, cuma demi kamu. Hehehehe... Oh iya, sebenarnya aku udah lama suka kamu. Tapi aku gak berani buat ngungkapin ke kamu. Dan akhirnya, malam ini juga aku beranikan diri buat kerumah kamu. Walau sedikit nervous sihh.. Hehehe.. Brownisnya jangan lupa dimakan yaa... __________________________________________________________________________ Tetes demi tetes air mengalir dari mata Dika, dan membasahi kertas dari Rei. Perasaan bersalah Dika bertambah setelah membaca tulisan dikertas itu. Dika menduga, mungkin Rei melihatnya saat memeluk Intan. Dia tau seperti apa perasaan Rei saat ini. ‘ Aku sudah menyakitinya. Malam ini juga, aku harus kerumah Rei. ’ Dika beranjak keluar dari rumahnya. Namun sayang, hujan ternyata turun dengan deras. Walau begitu, Dika tetap nekad untuk pergi kerumah Reika. ‘ Aku harus meminta maaf pada Rei ’ Tanpa memperdulikan hujan yang semakin deras. Dika terus berlari menuju rumah Rei. Sesampainya dirumah Rei. Ia lekas mengetuk pintunya. " Rei.. Rei.. Ini aku Dika. Rei.. " Dika terus mengetuk pintu rumah Rei. " Kamu percuma Dika, Rei udah pergi satu jam yang lalu " kata Intan sambil menghampiri Dika. " Hah pergi?! Pergi kemana? " " Rei kembali ke negara asalnya, yaitu Jepang. Tadi Rei menitipkan surat ketetangganya surat ini untukmu Dik " kata Intan seraya menyerahkan sepucuk surat kepada Dika. " Iya thanks " Dika membuka surat tersebut dan lekas membacanya. ________________________________________________________________________Untukmu, Dika Setiawan. Maaf aku pergi tanpa pamit sama kamu. Aku memutuskan untuk kembali kerumah orang tuaku dan mungkin aku gak akan ke Indonesia lagi. Aku terpaksa gitu karna aku gak mau ngeganggu hubungan kalian. Memang berat rasanya melihat orang yang dicintai memeluk wanita lain. Tapi, aku gak punya hak buat cemburu. Karna aku cinta kamu, dan kamu cinta dia. Salam manis, Mikoto Reika ^^ ________________________________________________________________________ Air mata Dika kembali mengalir. Rasa bersalah benar-benar dirasakannya. " Rei. Apakah aku terlambat untuk meminta maaf? "

__Tamat__


Karya:
Nama: Karlina Astuti (Nina) alamat: Pemalang, Jateng umur: 13 tahun. Fb: Karlina Astuti II

About the Author

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment


iklan

 

Copyright © Your Knowledge Warehouse. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com